Cara Pikiran Memengaruhi Perilaku


Cara Pikiran Memengaruhi Perilaku

by Irfai 
belajar online hipnoterapi @WA 0813 9462 2005


Ada dua macam pikiran. Pertama, pikiran sadar (conscious), dan jenis kedua, pikiran bawah sadar (subconscious). Pikiran sadar adalah pikiran yang cara kerjanya bersifat logis, analisis, rasional. Sedangkan pikiran bawah sadar cara kerjanya bersifat analogis, kreatif, imajinatif, intuitif, emosi. Dengan kata lain, dapat dikatakan, bahwa pikiran sadar bekerja dengan menggunakan otak kiri, sedangkan pikiran bawah sadar bekerja dengan menggunakan otak kanan.

Sigmund Freud menggambarkan pikiran dengan analogi gunung es. Gunung ini memiliki puncak yang terlihat dari permukaan air laut, seukuran 10% (ada juga yang bilang,12%) dari bentuk keseluruhannya. Bagian 10% inilah yang digambarkan sebagai pikiran sadar. Sedangkan 90% (ada yang bilang, 88%) bagian lainnya terendam dalam laut, ini gambaran dari pikiran bawah sadar. Dengan analogi tersebut, dapat diartikan bahwa pikiran bawah sadar memiliki kapasitas sembilan kali lebih besar daripada pikiran sadar. Lebih besar, bisa diartikan bahwa pikiran bawah sadar lebih kuat pengaruhnya dalam membentuk perilaku. Dari perbandingan tersebut, dapat diperkirakan, bila pikiran sadar bertentangan atau berlawanan dengan pikiran bawah sadar, maka pikiran bawah sadar cenderung menjadi pemenangnya.

Secara umum, semua informasi diterima manusia melalui panca indra. Lalu, informasi itu akan diteruskan ke pikiran bawah sadar. Tetapi sebelum informasi sampai ke pikiran bawah sadar, dia akan disaring terlebih dahulu oleh filter yang disebut critical area. Critical area akan menimbang-nimbang secara kritis, membandingkan dengan berbagai informasi yang ada di pikiran bawah sadar. Bila sesuai, cocok, bermanfaat, baru informasi ini akan diteruskan ke pikiran bawah sadar. Selama dalam proses pertimbangan itu, critical area berfungsi sebagai pembatas informasi yang masuk ke bawah sadar. Pada sisi lain, critical area, atau suka disebut juga dengan faktor kritis, akan melindungi pikiran bawah sadar dari informasi yang masuk.

Setelah itu, pikiran bawah sadar akan berpikir, membuat keputusan, membuat pilihan, apakah informasi ini akan ditolak, atau disimpan dan ditindak lanjuti. Bila informasi ini dianggap bermanfaat, sesuai dengan keyakinan (belief) yang tersimpan di pikiran bawah sadar, maka dia akan mendapat persetujuan dari pikiran bawah sadar. Itu artinya, pikiran bawah sadar akan menindak lanjutinya dengan perilaku.

Selain menyimpan “file” berupa keyakinan (belief), pikiran bawah sadar juga menyimpan “file” berupa kebiasaan, emosi, dan memori jangka panjang (long term memory/LTM). Semua “file” tersebut memiliki ukuran yang sangat besar, tidak muat bila harus disimpan di dalam pikiran sadar. Bayangkan, file itu memuat berbagai peristiwa yang dialami manusia sejak hidup di dalam kandungan, sampai usianya yang terkini! Wow, bukan?!


Anda mungkin bertanya, apakah kita harus lebih menghargai pikiran bawah sadar daripada pikiran sadar? Lebih memuliakan pikiran kreatif,  imajinatif, intuitif, daripada pikiran logis dan rasional? Lebih menghargai otak kanan daripada otak kiri?

Tidak juga. Keduanya merupakan anugrah luar biasa buat manusia. Keduanya merupakan kekuatan yang dimiliki manusia, menjadi bekal penting untuk menempuh perjalanan panjang kehidupannya. Logika mengantarkan manusia kepada kebenaran. Imajinasi mengantarkan manusia kepada keindahan. Dengan keduanya, kebahagiaan bisa dipetik sepanjang musim. Maka, berdayakanlah keduanya semaksimal mungkin.


Postingan populer dari blog ini

Meningkatkan Kemampuan Pemahaman

Mengatasi Rasa Takut dengan Sugesti

Program Pendidikan Individu